Mengenal Pengertian Dan Macam-Macam Majas
Kategori : Pendidikan
Sejak dahulu kala, majas telah banyak diteliti oleh mereka para pakar linguistik maupun para sastrawan. Akan tetapi sampai saat ini, mereka belum tiba pada kesimpulan akhir terkait majas ini. Bahkan pengertian majas yang telah disepakati bersama belumlah tiba pada titik yang jelas. Banyak polemik yang tampaknya akan terus berkembang. Banyak yang mengartikan majas sebagai gaya bahasa. Namun hal ini jika ditelaah lebih jauh akan menunjukkan sebuah perbedaan yang signifikan. Majas boleh jadi bagian dari gaya bahasa namun ia secara spesifik berada pada wilayah yang berbeda daripada sekedar dimasukkan sebagai gaya bahasa. Meskipun belum tiba pada kesepakatan, akan tetapi dalam ilmu bahasa, telah dikenal macam-macam majas. Apa saja? Simak uraian berikut.
Pada dasarnya, majas dibagi ke dalam 4 kelompok utama yakni:
Alegori yakni majas yang menyatakan sesuatu melalui sebuah kiasan atau penggambaran. Misalnya: “Hidup ini bagai sungai yang mengalir. Sebelum bermuara, kita tak tahu apa yang terjadi di sepanjang alurnya.”
Sementara itu, macam-macam majas yang masuk ke dalam kelompok majas sindiran antara lain:
Adapun macam-macam majas yang masuk ke dalam kelompok majas penegasan antara lain:
Pada dasarnya, majas dibagi ke dalam 4 kelompok utama yakni:
- Majas Perbandingan
- Majas Sindiran
- Majas Penegasan
- Majas Pertentangan
Alegori yakni majas yang menyatakan sesuatu melalui sebuah kiasan atau penggambaran. Misalnya: “Hidup ini bagai sungai yang mengalir. Sebelum bermuara, kita tak tahu apa yang terjadi di sepanjang alurnya.”
- Alusio, yakni majas berupa ungkapan yang tidak terselesaikan pada sesuatu yang dimaksud sebab telah diketahui siapa dan apa yang dimaksudkan. Contohnya: “Sudah lama aku tidak melihat batang hidungnya.”
- Simile, yakni majas yang membandingkan dengan cara eksplisit. Majas ini gampang dikenali sebab menggunakan kata penghubung contohnya bagaikan, ibarat, umpama, bak dan masih banyak lagi lainnya. Contoh majas ini: “Bak seorang penari, gerak tubuhnya sangat luwes.”
- Metafora, yakni majas yang juga membandingkan suatu benda dengan benda lainnya dengan didasarkan pada sifatnya yang serupa. Contohnya: “Cuaca terlihat mendung berlangit abu-abu sebab sang raja siang tidak memunculkan dirinya.”
Sementara itu, macam-macam majas yang masuk ke dalam kelompok majas sindiran antara lain:
- Majas ironi, yakni majas yang menyindir dengan menyatakan kebalikan dari fakta yang ada. Misalnya: “Kulitmu begitu putih serupa mayat.”
- Majas Sarkasme, yakni majas yang menyindir secara langsung dan lebih kasar. Misalnya: “Kamu dikenal sebagai pribadi yang pintar, lantas kenapa harus bertanya lagi padaku?”.
Adapun macam-macam majas yang masuk ke dalam kelompok majas penegasan antara lain:
- Majas apofasis yakni menegaskan dengan cara yang seolah menyangkal.
- Majas pleonasme, yakni majas yang menambahkan sejumlah keterangan pada sebuah pernyataan yang sebenarnya sudah jelas.
- Repetisi, yakni majas yang mengulang kata atau frase dalam satu kalimat.
- Majas pararima, yakni mengulang konsonan baik pada akhir maupun awalan dalam sebuah kata.
- Majas koreksio, yakni merupaka majas yang menyajikan hal-hal keliru dengan memaparkan maksud yang sesungguhnya.
- Majas asyndeton yakni majas yang menggunakan sebuah pengungkapan tanpa memakai kata penghubung.
- Majas aliterasi yakni majas yang menggunakan pengulangan konsonan di awal kata dengan tatanan yang berurut.
- Tautologi adalah majas yang mengulang kata dengan menggunakan semua sinonimnya.
- Majas sigmatisme adalah kalimat dimana terdapat gaya pengulangan huruf S untuk memperoleh kesan tertentu.
- Majas klimaks yakni majas yang memaparkan sebuah pikiran atau suatu hal secara berurutan dari sebuah hal yang sederhana hingga yang kompleks atau klimaks.
- Majas alonim adalah majas yang menggunakan berbagai jenis nama untuk menegaskan sesuatu.
- dll
- Majas paradox yakni majas yang mengungkapkan dengan cara menyatakan dua hal yang dibuat seolah bertentangan namun pada hakekatnya dua hal yang dikemukakan tersebut benar.
- Majas oksimoron yakni majas dengan menggunakan paradoks dalam 1 frasa.
- Majas antithesis yakni pengungkapan sesuatu dengan memakai kata-kata berlawanan makna dengan yang lain.
- Majas kontradiksi interminus yakni sebuah pernyataan yang memiliki sifat penyangkalan dan telah disebutkan pada bagian awal.
- Majas anakronisme merupakan ungkapan yang mengandung sebuah ketidaksesuaian antara sebuah peristiwa dengan waktu terjadinya persitiwa tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar